Kamis, 06 November 2014


Materi SD

BAB III : Bilangan Romawi

Selain bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat, maupun bilangan pecahan yang telah kamu pelajari, satu lagi himpunan bilangan yang akan kita pelajari adalah  bilangan romawi
Bilangan romawi tidak banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita perhatikan contoh berikut
1.     Merbun tinggal bersama orang tuanya di Jalan Nuri III nomor 9
2.     Daerah Istimewa Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X
3.     Memasukki abad XXI kita dituntut untuk lebih menguasai teknologi
Coba kamu perhatikan kembaki huruf-hruf yang dicetakb tebal pada contoh-contoh kalimat diatas. III, X, XXI merupakan bilangan-bilangan romawi. Coba kamu sebutkan contoh penggunaan bilangan romawi lainnya yang kamu ketahui
Bagaimana lambang bilangan romawi?secara umum bilangan romawi terdiri dari 7 angka ( diambangkan dengan huruf sebagai berikut)

I
Melambangkan bilangan
1
V
Melambangkan bilangan
5
X
Melambangkan bilangan
10
L
Melambangkan bilangan
50
C
Melambangkan bilangan
100
D
Melambangkan bilangan
500
M
Melambangkan bilangan
1000
Untuk bilangan-bilangan yang lain dilambangkan oleh perpaduan (campuran) dari ketujuh .lambang bilangan tersebut

B. Membaca Bilangan Romawi
1.     Aturan penjumlahan bilangan romawi
Pada sistem bilangan romawi tidak dikenali bilangan 0(nol). Untuk membaca bilangan romawi, kamu harus hafal dengan benar ketujuh lambang bilangan dasar romawi
Bagaimana aturan-aturan dalam membaca lambang bilangan romawi? Bagaimana menyatakan bilangan romawi ke bilangan asli? Mari kita pelajari bersama
Contoh :
1.     II = I+I
= 1+1
= 2
Jadi , II dibaca 2
1.     VIII = V+I+I+I
= 5+1+1+1
= 8
Jadi VIII dibaca 8
1.     LXXVI = L+X+X+V+I
= 50+10+10+5+1
= 76
Jadi LXXVI dibaca 76
1.     CXXXVII = C+X+X+X+V+I+I
= 100+10+10+10+5+1+1
= 137
Jadi CXXXVII dibaca 137
Coba kamu oerhatikan lambang bilangan romawi pada contoh-contoh diatas. Semakain ke kanan, nilainya semakn kecil. Tidak ada lambang bilangan dasar yang berjajar lebih dari tiga
Dari contoh-contoh tersebut dapat kita tuliskan aturan pertama dalam membaca lambang bilangan romawi sebagai berikut
1.     Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kanan, maka lambang-lambang romawi tersebut dijumlahkan
2.     Penambahannya paling banyak tiga angka

1.     Aturan pengurana bilangan romawi
Bagaimana jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di sebelah kiri?untuk membaca bilangan romawi dapat kita uraikan dalam bentuk pengurangan seperti pada contoh berikut ini
Contoh
1.     IV=V-1
= 5-1
= 4
Jadi IV dibaca 4
1.     IX = X-I
= 10-1
= 9
Jadi IX dibaca 9
1.     XL = L-X
= 50-10
= 40
Jadi XL dibaca 40
Dari contoh-contoh tersebut dapat kita tuliskan aturan kedua dalam membaca lambang biangan romawi sebagai berikut
1.     Jika lambang yang menyatakan bilangan lebih lebih kecil terletak di kri maka lambang-lambanag romawi tersebut dikurangkan’
2.     Pengurangan paling banayak satu angka

1.     Aturan gabungan
Dari kedua aturan di atas (penjumlahan dan pemgurangan) dapat digabng sehingga bisa lebih jelas dalam membaca lambang bilangan romawi
Mari kita perhatikan contoh berikut ini
Contoh
1.     XIV = X + (V-I)
= 10 + (5-1)
= 10 + 4
= 14
1.     MCMXCIX = M + (M-C) + (C-X) + (X-I)
= 1000+(1000-100)+(100-10)+10-1)
= 1000 + 900 + 90 + 9
= 1999
Jadi MCMXCIX         dibaca 1999

http://id.wikipedia.org




0 komentar:

Posting Komentar